Malu_Bagian dari Iman
by Nastiti
Selepas membaca tulisan dari Buya Hamka, bahwa seorang yang mengaku muslim, hendaklah memiliki 3 hal yaitu malu, amanah dan shidiq.
Saya tertarik memahami mengapa rasa malu menjadi salah satu indikator bagi seorang hamba yang beriman ? Dikaitkan dengan pengasuhan, apa yang sudah saya lakukan dalam mengenalkan rasa malu ?
Ternyata, rasa malu ituah yang membentengi manusia untuk berbuat maksiat. Malu jika dirinya menjadi buah bibir saat melakukan keburukan. Seseorang juga akan merasa malu jika ia tertinggal dari banyak hal, malu jika kurangnya ilmu dan ketertinggalan kebaikan lainnya . Maka rasa malu itu akan menggerakan manusia untuk teguh berjuang, mencari ilmu diantara kesulitan yang dihadapi, tekun dalam mempelajari setiap keahlian baru yang akan dicapai.
Catatan yang perlu diingat adalah bukan mengejar-ngejar anak untuk berkompetisi di usia dini ya. Namun mengarkan anak akan supertisi_yaitu berlomba untuk terus meningkatkan keahlian sesuai yang sudah ditargetkan diri. Seseorang yang paham akan supertisi, terus akan meningkatkan kapasitas diri dalam tiap waktu. Andai tahun lalu ia memiliki 2 keahlian, di tahun berikutnya dia dapat meningkatkan kompetensi keahlian tersebut atau menambah keahlian lainnya.
Buya Hamka bahkan menggambarkan rasa malu seorang muslim itu terlihat dari sikap mempertahankan diri, bangsa dan negara. Malu apabila menjadi bangsa ini tertinggal dari negara lain, minim kualitas sumber dayanya dan juga malu akan kualitas budi pekerti warga negaranya.
Itulah mengapa agama diwajibkan secara syariat kepada orang yang berakal dan sudah baligh. Karena orang yang berakal pastilah menggunakan akalnya untuk memilih mana kebaikan juga keburukan. Ketertinggalan beramal dan mencari ilmu akan menghasilkan keburukan jua toh?
Seharusnya generasi aqil baligh pun sudah tuntas dan paham perilaku apa yang dapat membuat dirinya tak bernilai. Aiih namun coba kita lihat, betapa banyak para pemuda dan pemudi yang rasanya hilang akan rasa malu ini. Bahkan kemaksiatan dijadikan alat agar dirinya menjadi terkenal bahkan menghasilkan banyak materi dengan menjual keburukannya.
Kembali berkaca pada proses pengasuhan , sepertinya memang sederhana, namun betapa banyak orang tua yang membiarkan anak batitanya tetap bermain tak berpakaian usai mandi. Membiarkan mereka mandi bersama dengan salah satu orang tuanya. Oi dalam menjaga auratpun kita telah lalai mengajarkan.
Belumlah pula kita lalai dalam mematangkan kemandirian. Yap, bahkan jika bisa semua hal terkait kecakapan hidup diselesaikan oleh kedua orang tua. Jadilah kemandirian itu bukan semata untuk memudahkan hidupnya kelak. Namun juga agar mereka merasa malu jika menjadi manusia manja yang hanya menggantungkan hidupnya pada orang lain.
Semoga saya juga anda, memiliki rasa malu sebagai bukti bahwa kita adalah hamba yang sudah menjalankan Islam secara kaffah.
Such requirements and withdrawal directions are available and kept present here. Bonus funds that have not been converted to cash in accordance with the relevant bonus and promotion phrases in all probability not|will not be} withdrawn out of your Account. You agree to tell us as soon as you turn out to be aware of any Errors with respect to your Account. If there are 점보카지노 inadequate funds in your Account, we could demand that you simply pay us the relevant excellent quantity regarding the null and void wagers. A taxonomy of playing and casino games via social media and online applied sciences. Another theme that was noted in the precipitation of online playing was the incentives (e.g., join bonuses) offered by online playing.
BalasHapus